SMK Informatika St. Petrus Ruteng Hadirkan Ahli IT Jepang Jadi Narasumber MPLS

Timoteus Duang

Friday, 22-07-2022 | 12:18 pm

MDN

 

RUTENG, INAKORAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Informatika St. Petrus Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT menghadirkan tujuh pembicara luar daerah dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2022/2023 pada Selasa (19/07/2022).

 

Tiga di antaranya berasal dari With Us Corp Jepang dan empat lainnya berasal dari Edigy Jakarta. Ketiga pembicara dari Jepang itu adalah Suzuki Takayuki, Kentaro Yoshida, dan Shiori Kanda.

Sedangkan keempat pembicara dari Edigy Jakarta adalah Suryanto Wijaya, Alvin Komala Saputra, Rian Arisandi, dan Yohanes M. V. Pedrico. Ketujuh  narasumber ini didampingi Kepala SMAK St. Stefanus Ketang, RD. Tarsi Syukur.

Suryanto Wijaya menyampaikan, para siswa akan diberi bimbingan menguasai bahasa Jepang selama tiga tahun. Dan bimbingan itu tidak akan mengganggu waktu Kegiatan Belajar Mengajar di kelas.

Nantinya para siswa yang berhasil akan mendapat sertifikat. “Populasi penduduk Jepang sekarang lebih banyak lansia ketimbang orang muda, dengan demikian kami banyak butuh tenaga kerja muda," ujar Wijaya.

 


Baca juga

Airlangga Hartarto Ajak Presidensi G20 Tempatkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Jantung Forum


 

Sementara itu, Suzuki Takayuki menyampaikan hasil uji coba pada 10.000 siswa di Jepang terkait perbandingan tingkat efektivitas antara bimbel online dan offline. Dari uji coba itu diketahui, bimbel online lebih efektif.

"Lewat bimbingan belajar online, semua siswa tersebut dapat menguasai skill mereka. Selain itu, lewat pembelajaran online mereka dapat berinteraksi dengan guru, teman, dan bersosialisasi dengan orang lain" ungkap Suzuki dalam bahasa Jepang.

Dalam kesempatan yang sama, RD. Tarsi Syukur menjelaskan bahwa dua perusahaan besar tersebut sudah membangun kerja sama dengan SMAK Stefanus Ketang dan SMAK St. Fransisikus Xaverius Ruteng.

"Kita masih sama-sama belajar, ke depan kita usahakan bimbingan belajar online bersama dua perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Laptop dan LCD sehingga nantinya para siswa tetap didampingi guru."

 

 

KOMENTAR