Trump Ingin Beli 75 Juta Barel Minyak Setelah Harga Jatuh di Bawah US$ 0 Per Barel
Jakarta, Inako
Presiden Amerika Serikat (AS) akan memborong minyak mentah sebanyak 75 juta barel, setelah harga minyak mencapai titik nadir hingga US$ 0 per barel. Trump mengakui ingin mengambil keuntungan di tengah harga minyak anjlok.
BACA JUGA: Catat, Pertama Kali Dalam Sejarah, Harga Minyak di Bawah US$ 0 Per Barel
Menurut Trump, seperti yang dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/4/2020), pembelian minyak tersebut dilakukan dalam rangka mengisi kembali cadangan strategis nasional negara itu.
"Kami sedang mengisi cadangan minyak bumi nasional kami ... Anda tahu, cadangan strategis. Dan, kami ingin memasukkan sebanyak 75 juta barel ke dalam cadangan kami sendiri," kata Trump pada konferensi pers harian di Gedung Putih dikutip dari AFP.
BACA JUGA: Minyak Mendorong Lebih Tinggi Setelah Kesepakatan OPEC + Bersejarah untuk Memotong Produksi
Jauh sebelum rencana itu terwujud, Trump sendiri memang sudah mengumumkan niat untuk mengisi cadangan minyak strategis (SPR) sampai penuh sejak 13 Maret. Di posisi 17 April, cadangan minyak AS sudah terisi 635 juta barel, dari batas saat ini sebanyak 713,5 juta barel.
BACA JUGA: Virus Corona Masih Hantui Pergerakan Harga Minyak Dunia
Rencananya, minyak disimpan di area bawah tanah di sepanjang Teluk Texas dan Louisiana, di selatan AS. Kapasitas maksimal SPR adalah 727 juta barel.
BACA JUGA: Menteri Energi UEA: Virus Corona Belum Berdampak Pada Permintaan Minyak
AS akan menggunakan cadangan ini dalam keadaan darurat. Seperti yang terjadi saat Perang Irak di tahun 1991 dan Badai Katrina di tahun 2005.
Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.
KOMENTAR