Unhas Buka D3 Kesehatan di Asmat

Makassar, Inako –

Perhatian dan kepedulian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar terhadap kesehatan masyarakat Asmat Papua terbilang besar.

Hal itu dapat dilihat dari keputusan Unhas mengirim sejumlah tenaga medis ke Asmat bebeberapa minggu lalu saat daerah Asmat dilanda wabah campak dan gizi buruk.

Yang meanrik, perhatian itu ternyata tidak hanya sebatas memberi bantuan kemanusiaan dan kesehatan saat Asmat terkena bencana campak dan gizi buruk.

Dalam waktu dekat, Unhas akan membuka program D3 Kekhususan Kesehatan Terpadu di Kabupaten Asmat dari hasil kunjungan tim kesehatan dan medis Unhas ke daerah itu dalam upaya membantu mengatasi gizi buruk dan campak di daerah itu.

"Menyusul partisipasi tim medis di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, serta berdasarkan hasil pengujian awal Tim Multidisiplin Unhas untuk Agats, maka dipandang mendesak untuk melakukan serangkaian program peningkatan kapasitas bidang kesehatan terpadu untuk tenaga medis warga asli Asmat," kata Kepala Unit Humas dan Protokoler Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman di Makassar, Selasa (6/3/2018).

Agenda pembukaan program studi D3 kekhususan kesehatan ditandai pertemuan koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Asmat yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum (Syamsul Agats) dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Asmat bersama pihak Unhas.

Asisten III Pemkab Asmat, Syamsul Agas, mengatakan bahwa tujuan kehadiran dirinya ke Unhas hari ini adalah untuk membahas realisasi bantuan Unhas bagi program pendidikan diplomasi bidang kesehatan terpadu, sebagaimana pernah diwacanakan beberapa waktu lalu.

Pemkab Asmat menyambut baik tawaran Unhas untuk mendidik alumni-alumni SMA yang merupakan penduduk asli Asmat.

"Kami akan menyeleksi sebanyak 36 orang lulusan SMA dari berbagai distrik di Agats untuk disekolahkan di Unhas. Harapan pak Bupati, mereka ini agar dapat diterima hanya dengan modal ijazah SMA, tidak perlu dengan test masuk," lanjut Syamsul.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Junaedi Muhidong memaparkan tentang aspek-aspek administrasi akademik yang diperlukan untuk melaksanakan program ini.