Direktur IMF memperingatkan ekonomi global 'belum keluar dari hutan'

Hila Bame

Thursday, 16-07-2020 | 18:57 pm

MDN
Lebih dari 80 negara, sebagian besar berpenghasilan rendah, telah meminta bantuan IMF, kata kepala dana Kristalina Georgieva.[IST]

WASHINGTON, Inako

Meskipun ada tanda-tanda pemulihan, ekonomi global menghadapi tantangan yang berkelanjutan, termasuk kemungkinan gelombang kedua COVID-19, dan pemerintah harus menjaga program dukungan mereka tetap berjalan, Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan pada hari Kamis (16 Jul).

BACA JUGA: 

Pemerintah terus Perbaiki Tantangan data dan Insfrastruktur dalam masa pandemi

Aktivitas "telah mulai menguat secara bertahap ... Tetapi kita belum keluar dari hutan," kata Georgieva dalam sebuah pesan kepada para menteri keuangan G20 menjelang pertemuan akhir pekan mereka di Arab Saudi.

Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington akhir bulan lalu menurunkan perkiraan pertumbuhannya, dan sekarang memperkirakan PDB global turun 4,9 persen tahun ini karena kontraksi yang lebih dalam selama penguncian dari yang diperkirakan sebelumnya, dan hanya "pemulihan yang hangat diharapkan untuk tahun depan. "

Stimulus US $ 11 triliun yang disediakan oleh negara-negara G20 membantu mencegah hasil yang lebih buruk, tetapi "jaring pengaman ini harus dipertahankan sesuai kebutuhan dan, dalam beberapa kasus, diperluas," desak Georgieva dalam posting blog.

Dia menyoroti langkah-langkah termasuk cuti sakit yang dibayar untuk keluarga berpenghasilan rendah dan akses ke perawatan kesehatan dan asuransi pengangguran.

Tetapi pemulihan menghadapi risiko, katanya, termasuk kemungkinan "gelombang global besar kedua penyakit dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut."

Sementara dia mengakui bahwa "tingkat hutang yang substansial dan meningkat adalah masalah serius," kata Georgieva, "Pada tahap ini dalam krisis, bagaimanapun, biaya penarikan prematur lebih besar daripada dukungan berkelanjutan di mana dibutuhkan."

Banyak negara telah pindah untuk membuka kembali, jadi, "Jelas, kami telah memasuki fase baru krisis," katanya dalam sebuah posting blog, menambahkan itu akan membutuhkan "kelincahan kebijakan lebih lanjut dan tindakan untuk mengamankan pemulihan yang tahan lama dan berbagi."

Banyak pekerjaan yang hilang di tengah pandemi mungkin tidak pernah kembali, sehingga pekerja akan membutuhkan dukungan dan pelatihan untuk pindah ke sektor baru.

"Intinya adalah bahwa pandemi kemungkinan akan meningkatkan kemiskinan dan ketidaksetaraan," katanya tetapi mencatat bahwa pembuat kebijakan memiliki "kesempatan sekali dalam seabad" untuk membangun dunia yang lebih baik, lebih hijau dan lebih adil.
 

 

 

 

TAG#IMF, #CORONA VIRUS, #KEMENKEU

188667963

KOMENTAR