Emak-Emak Sedih Dengar  Prabowo Patok Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya Rp 10.000

Sifi Masdi

Friday, 06-12-2024 | 13:20 pm

MDN
Pelaksanaan kegiatan makan bergizi gratis di sekolah [ist]

 


 

 

Jakarta, Inakoran

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kini menjadi sorotan setelah anggarannya dipangkas dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per anak per hari. Langkah ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat, terutama emak-emak  yang khawatir bahwa jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.

 

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan data bahwa rata-rata keluarga menengah ke bawah memiliki tiga hingga empat anak. Dengan alokasi Rp10 ribu per anak, setiap keluarga diharapkan menerima bantuan makan bergizi senilai Rp30 ribu-Rp40 ribu per hari.

 

"Sebulan Rp2,7 juta. Jika digabungkan dengan program bantuan sosial lainnya, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), ini merupakan upaya maksimal pemerintah untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat," ungkap Prabowo.

 

Namun, angka ini tetap memicu kekhawatiran di kalangan orang tua, yang merasa bahwa alokasi Rp10 ribu per anak belum cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

 



BACA JUGA:

Pemerintahan Prabowo Bakal Cetak Utang Baru Rp775,86 Triliun di 2025

Program Makan Siang Gratis Bakal Telan Anggaran Rp800 Miliar per Hari

Airlangga Hartarto: Susu Tidak Masuk Dalam Program Makan Gizi Gratis

Menko Airlangga Tegaskan PPN 12% Tetap Berlaku 1 Januari 2025

 


 

Anastasya (29), ibu dari satu anak PAUD, merasa bahwa anggaran Rp10 ribu terlalu kecil. “Dengan harga pangan yang tinggi, Rp10 ribu hanya cukup untuk nasi, telur, dan sayur. Bagaimana anak-anak bisa mendapatkan gizi lengkap seperti protein hewani, sayuran, buah, dan susu?” tegasnya.

Ia juga menyoroti kebutuhan anak-anak gizi buruk dan ibu hamil yang memerlukan asupan lebih tinggi untuk menunjang kesehatan.

 

Nabila (30), ibu dari dua anak, menyebut bahwa meski Rp10 ribu bisa mencukupi untuk menu sederhana, jumlah tersebut belum menjamin kebutuhan gizi harian terpenuhi. “Apalagi, pasti ada biaya untuk pengolahan makanan. Apakah Rp10 ribu cukup untuk bahan dan operasional?” tanyanya.

Menurutnya, idealnya anggaran minimal berada di kisaran Rp40 ribu-Rp50 ribu per anak untuk memastikan gizi seimbang dan mendukung tumbuh kembang optimal.

 

Laily (34), ibu dari dua anak, memberikan pandangan berbeda. Ia menganggap bahwa Rp10 ribu masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar anak dari keluarga menengah ke bawah, asalkan digunakan dengan tepat.

"Dengan lauk pauk yang sederhana, seperti telur, tahu, tempe, dan sayur, Rp10 ribu sudah lebih baik daripada camilan tak sehat seperti cireng atau gulali,” ujarnya.

Namun, Laily menekankan bahwa bantuan ini harus tepat sasaran, hanya diberikan kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.

 

 

 

KOMENTAR