Jepang dan Indonesia Sepakat Bekerja Sama Untuk Sukseskan KTT G-20

Binsar

Thursday, 28-07-2022 | 08:53 am

MDN
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan menjelang pembicaraan mereka di Tokyo pada 27 Juli 2022 [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Perdana Menteri Fumio Kishida dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Rabu sepakat untuk bekerja sama erat dalam memastikan keberhasilan pertemuan puncak Kelompok 20 ekonomi utama yang akan diselenggarakan Widodo pada bulan November.

Dalam pertemuan di Tokyo, Widodo mengatakan kepada Kishida bahwa Indonesia telah mencabut semua pembatasan impor produk makanan Jepang yang diberlakukan setelah krisis nuklir Fukushima pada tahun 2011, sebuah langkah yang dipuji oleh Kishida sebagai dorongan bagi penduduk daerah yang terkena dampak di timur laut Jepang.

Dilansir dari Kyodonews, kedua pemimpin menegaskan kerja sama pertahanan bilateral, dengan Pasukan Bela Diri Darat Jepang dijadwalkan untuk bergabung dengan latihan bersama multinasional di Indonesia pada bulan Agustus untuk pertama kalinya, kata Kishida dalam konferensi pers bersama pasca-pertemuan dengan Widodo.

Mereka berjanji untuk meningkatkan koordinasi dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dengan Jepang berjanji untuk memperkuat keamanan maritim di kawasan itu sebagai tanggapan atas sikap tegas dan pembangunan militer China.

 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan menjelang pembicaraan mereka di Tokyo pada 27 Juli 2022  [ist]

 

Jokowi mengunjungi Jepang sebagai bagian dari tur tiga negara Asia Timur untuk menggalang dukungan mereka di balik KTT G-20. Dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada hari Selasa dan akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul pada hari Kamis.

Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Jokowi mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke KTT G-20.

Kishida dan Jokowi menegaskan semua negara harus mematuhi hukum internasional dan menghormati kedaulatan negara dan integritas teritorial, kata Kementerian Luar Negeri Jepang, dalam kritik terselubung atas agresi Rusia terhadap Ukraina.

Jokowi memberi tahu Kishida tentang kunjungannya baru-baru ini ke Moskow dan Kyiv untuk berbicara dengan para pemimpin mereka, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada wartawan, tanpa memberikan perincian.

Kedua pemimpin juga fokus pada militerisasi China di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan, situasi di Myanmar setelah kudeta tahun lalu dan pengembangan rudal dan senjata nuklir Korea Utara, serta nonproliferasi nuklir, katanya.

Kishida mengatakan dia menyampaikan niat Jepang untuk memberikan pinjaman sekitar 43,6 miliar yen ($ 318 juta) untuk menyelesaikan pembangkit listrik tenaga air di Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan dia meminta Jepang untuk mengurangi atau menghapuskan tarif yang dikenakan pada beberapa produk Indonesia, termasuk tuna, nanas dan pisang, dan untuk menyediakan akses pasar untuk mangga.

Presiden juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Shinzo Abe, yang ditembak mati awal bulan ini, dengan mengatakan mantan pemimpin Jepang dan perdana menteri terlama itu membantu meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis.

 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (paling kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (kedua dari kiri) mengadakan pembicaraan di kantor perdana menteri di Tokyo pada 27 Juli 2022  [ist]

 

Kunjungan Jokowi dilakukan menjelang peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia tahun depan, sekaligus menandai peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama antara Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang dan Indonesia telah meningkatkan kerjasama di bidang keamanan, dengan partisipasi angkatan darat Jepang dalam latihan militer gabungan Garuda Shield yang akan datang menjadi contoh terbaru.

Indonesia dan Amerika Serikat juga telah mengundang negara-negara lain, termasuk Australia dan Singapura, untuk mengambil bagian dalam latihan tahunan mereka seiring dengan meningkatnya ketegasan militer China yang menimbulkan masalah keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

KOMENTAR