Kalangan Lansia Jepang Khawatir, Jumlah Warga Berusia di bawah 40 Tahun yang Mendonorkan Darahnya Semakin Sedikit

Binsar

Tuesday, 31-10-2023 | 08:14 am

MDN
seorang wanita mengambil darahnya di dalam bus dengan perlengkapan khusus di dekat Stasiun JR Kyobashi di Osaka pada Januari 2021 [ist]

 

 

Jumlah penduduk berusia di bawah 40 tahun yang mendonorkan darahnya di Jepang, semakin menurun, dalam satu dekade terakhir. Masyarakat Palang Merah Jepang mencatat penurunan mencapai 33 persen. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena populasi negara tersebut mengalami penuaan yang cepat.

Meskipun ada pemulihan sebagian dalam donasi remaja sejak pandemi virus corona, Palang Merah dan Kementerian Kesehatan meningkatkan upaya untuk meningkatkan kesadaran, khususnya di kalangan generasi muda, tentang pentingnya melakukan donor darah secara sukarela.

Dilansir dari Kyodonews, di Jepang, orang berusia antara 16 dan 69 tahun dapat mendonorkan darahnya. Dari total 5,01 juta donasi pada tahun fiskal 2022, 217.000 di antaranya adalah remaja, 696.000 di antaranya berusia 20-an, dan 753.000 di usia 30-an. 

 

 

Mayoritas darah yang didonorkan digunakan untuk pengobatan orang-orang berusia 50-an ke atas. Penurunan donasi dari generasi muda, jika terus berlanjut, dapat menyebabkan kekurangan pasokan yang serius di masa depan karena permintaan melebihi pasokan yang tersedia.

Palang Merah mengaitkan penurunan ini dengan fakta bahwa lebih sedikit sekolah menengah yang mengambil bagian dalam kampanye donor darah.

Rasio sekolah menengah atas yang mengambil bagian dalam program donasi turun menjadi sekitar 20 persen dari sekitar 60 persen pada 30 tahun lalu.

Pemerintah pada bulan Juni menyerukan upaya tambahan untuk mendidik remaja tentang donor darah dalam kebijakan dasar tahunan mengenai pengelolaan ekonomi dan fiskal. 

 

 

Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan sedang mempertimbangkan untuk membuat buku panduan sederhana tentang donor darah untuk mendidik siswa yang belum memenuhi syarat tentang betapa pentingnya sumbangan bagi masyarakat, menurut para pejabat.

Palang Merah telah memperkenalkan aplikasi ponsel pintar, dimana anggota yang terdaftar dapat melakukan reservasi donor darah dan juga mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan hadiah.

“Banyak nyawa terselamatkan melalui donor darah. Kami berharap dapat mengajak sebanyak mungkin orang untuk bekerja sama,” kata seorang pejabat kementerian.

KOMENTAR