Kishida: ‘Jepang Akan Memperkuat Kekuatan Pertahanan’
Jakarta, Inako
Perdana Menteri Fumio Kishida, Sabtu mengatakan bahwa Jepang akan memperkuat kekuatan pertahanan yang diperlukan dan mempertimbangkan semua opsi termasuk akuisisi kemampuan serangan pangkalan musuh.
Dalam pidatonya di pangkalan Pasukan Bela Diri Darat, sebagaimana ditulis Kyodonews, Sabtu (27/11), Kishida menyatakan keprihatinannya tentang perkembangan pesat teknologi rudal Korea Utara dan ekspansi militer China.
Ketika Jepang merevisi kebijakan luar negeri dan keamanannya, Kishida mengatakan semua opsi akan ada di atas meja termasuk gagasan memberi Pasukan Bela Diri kemampuan untuk menyerang pangkalan musuh yang bermusuhan.
Gagasan tentang Jepang yang memiliki kemampuan serangan seperti itu sangat rumit karena SDF memiliki batasan ketat pada penggunaan kekuatannya di bawah Konstitusi yang menolak perang.
Kishida mengatakan Jepang "tidak dapat mengabaikan perkembangan (Korea Utara) baru-baru ini dan peningkatan teknologi baru seperti senjata luncur hipersonik dan rudal dengan orbit tidak teratur."
Dia juga mengatakan China terus memperkuat militernya "tanpa transparansi yang memadai" dan melakukan "upaya sepihak untuk mengubah status quo."
Perdana menteri, yang menjabat pada awal Oktober, membuat komentar ketika dia meninjau GSDF di pangkalan Asaka yang terletak di Tokyo dan Prefektur Saitama, dengan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.
Acara ini diperkecil karena tindakan pencegahan terhadap risiko virus corona dan tidak ada parade oleh anggota GSDF.
Kishida, yang menaiki kendaraan tempur di pangkalan itu, juga mengatakan sebuah tim yang terdiri dari pejabat dari kementerian luar negeri dan pertahanan telah dikirim ke Djibouti untuk menyelidiki situasi di Ethiopia, di mana pertempuran dalam perang saudaranya meningkat.
Tim tersebut bertugas mencari apakah warga negara Jepang yang tinggal di Ethiopia perlu dievakuasi dengan menggunakan pesawat SDF.
Pemerintah Jepang telah meminta mereka untuk meninggalkan Ethiopia sementara penerbangan komersial tersedia. Menurut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, ada beberapa lusin orang Jepang yang masih berada di negara Afrika itu.
TAG#kishida, #perdana menteri, #jepang, #pertahanan
188680714
KOMENTAR