Oknum Polisi Polres Mabar Diduga Setubuhi Anak Dibawah Umur

Hila Bame

Monday, 05-06-2023 | 11:40 am

MDN
Ilustrasi

 


Labuan Bajo, INAKORAN

Seorang terduga anggota Polres Manggarai Barat berinisial SR terlibat kasus pemerkosaan anak dibawah umur di Kabupaten Manggarai Barat, NTT. 

Hal itu disampaikan Sr. Frederika Tanggu Hana, SSpS(Sr.Rita,SSpS) 
Koordinator JPIC SSpS Flores Barat/Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Manggarai Barat. 


 

BACA:  

Terduga Teroris SN Banyuwangi, Nyambi sebagai Dosen dan Pengacara


Dalam keterangannya, Sr. Frederika menceritakan bahwa sebelumnya korban sempat menghilang dan hilang kontak dengan orangtuanya. Kemudian, orangtua melaporkan anaknya yang hilang tersebut ke Polres Mabar.

Atas Laporan tersebut, seorang polisi bernama Samsul Risal berhasil menemukan anak tersebut yang kemudian mengantarnya ke rumah orangtuanya.

Disana, Samsul Risal menawarkan ke orangtua korban supaya anaknya tinggal dirumahnya di labuan bajo dan berjanji akan menjamin semua hal-hal yang dia butuhkan termasuk uang sekolahnya. 

Namun, korban tersebut bukan malah tinggal dirumah terduga polisi Risal seperti yang ia sampaikan ke orangtua korban justru menempatkan korban di kos yang disewa oleh terduga polisi Risal.

Pada tanggal 8 April 2023,malam harinya terduga polisi Risal ke kos korban. Pukul 12 malam, terduga Polisi Risal melancarkan aksi bejatnya terhadap korban hingga pukul 3 subuh tanpa henti. 

"Korban sempat meronta namun tak berhasil, karena pelaku mendorong korban dan menutup mulut korban sehingga tak bersuara", Terang Sr. Frederika. 

Pada tanggal 10 April 2023,terduga Polisi Risal kembali ke kos korban untuk menjemputnya pergi ke rrumah orangtua korban.

Namun, sebelum berangkat ke kampung,terduga polisi Risal  mengancam korban untuk dibunuh supaya korban tidak melaporkan kepada orangtuanya. 

"Di tanggal 10/4/23, korban dan terduga pelaku ke kampung korban. Setibanya di kampung korban, terduga pelaku memanja korban di depan orangtuanya supaya tidak terlihat hal yang mencurigakan oleh orangtua korban", Ungkap Sr. Frederika. 

Korban dan terduga pelaku kembali lagi ke labuan bajo. Karena merasa trauma dan takut, korban menghilang lagi dari kos yang disewa terduga polisi Risal. Namun, korban tidak lama ditemukan kembali oleh polisi berinisial (W)dan membawanya ke polres Mabar.

Disana, korban diinterogasi oleh polisi(W) dan temannya. Dan ternyata, alasan korban menghilang karena mendapat perlakuan bejat dari terduga polisi Risal.

Sontak, Polisi(W) kaget dan menyesal dengan terduga polisi Risal selaku sebagai pelaku.


BACA:  

BI Perkirakan Inflasi 2023 Berada di Kisaran 2%-4%


Kemudian,polisi(w)langsung menyampaikan hal tersebut ke orangtua korban supaya dibuatkan Laporan Polisi.

Mendengar itu,terduga polisi Risal langsung menemui orangtua korban di kampung untuk meminta cabut Laporan. Namun, orangtua korban tak menggubrisnya.

Sementara,MA selaku orangtua kandung korban saat diwawancarai awak media ini menjelaskan bahwa benar anak saya diperkosa oleh terduga Polisi Risal sambil menangis. 

"Benar pak, anak saya dibuatkan begitu oleh terduga pak Risal yang kami anggap selama ini sebagai pelindung anak kami selama di Labuan Bajo. Tapi, ternyata terduga pak Risal malah membuat anak saya jadi rusak", Terang MA, Sabtu 3/6/23.

" Kita sudah buatkan Laporan Polisi Nomor:LP/B/86/lV/2023/SPKT/POLRES MANGGARAI BARAT/POLDA NTT tanggal 28 April 2023 pukul 11.57 WITA, bertempat di Polres Mabar", Kata MA. 

Mirisnya, pasca buat Laporan Polisi di Polres Mabar terduga polisi Risal sempat ke kampung korban untuk meminta orangtuanya cabut laporan. Bukan hanya itu, terduga polisi Risal juga mengancam orangtua korban untuk lapor balik. 

Terpisah, Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko melalui Kasat Reskrim Ridwan saat dikonfirmasi awak media ini, Senin 5/6/23 menjelaskan bahwa proses hukumnya masih berjalan karena ini bukan kasus biasa, jadi butuh proses. 

"Kita masih berupaya untuk berproses hukum. Karena sekarang masih proses lidik dan nanti setelah disidik kita akan tetapkan tersangkanya", Tutupnya.

 

KOMENTAR