Pandemi Covid-19 Jadi Alasan Wanita Jepang Malas Punya Anak

Binsar

Wednesday, 04-05-2022 | 10:15 am

MDN
Populasi anak-anak di Jepang mengalami penurunan signikan selama masa pandemi Covid-19. Penurunan disebabkan karena para wanita Jepang menahan diri untuk tidak memiliki anak semasa pandemi Covid-19. [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Populasi anak-anak di Jepang mengalami penurunan signikan selama masa pandemi Covid-19. Penurunan disebabkan karena para wanita Jepang menahan diri untuk tidak memiliki anak semasa pandemi Covid-19.

 

Melansir Kyodonews, data yang dirilis pemerintah Jepang, Rabu (4/5) menunjukkan jumlah anak berusia 14 tahun atau lebih muda, termasuk orang asing, mencapai 14,65 juta per 1 April, turun sekitar 250.000 dari tahun sebelumnya dan angka ini menjadi yang terendah sejak 1950.

 

 

Rasio anak-anak terhadap populasi keseluruhan Jepang juga turun ke rekor terendah 11,7 persen, turun 0,1 poin persentase, penurunan ke-48 tahun berturut-turut.

 

Jepang memiliki rasio terendah di antara 35 negara dengan populasi lebih dari 40 juta, jatuh di bawah Italia 12,9 persen dan Korea Selatan 11,9 persen, menurut Buku Tahunan Demografis PBB.

 

Berdasarkan jenis kelamin, anak laki-laki menyumbang 7,51 juta dari total sementara anak perempuan mencapai 7,15 juta, menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.

 

Ada 3,23 juta anak berusia antara 12 dan 14 tahun, dibandingkan dengan 2,51 juta anak berusia hingga 2 tahun, mencerminkan tren bahwa jumlah tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia mereka.

 

 

 

Pada 1 Oktober, 47 prefektur Jepang mengalami penurunan populasi anak dari tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya sejak 1999.

 

Prefektur selatan Okinawa memiliki rasio anak-anak tertinggi dalam populasi secara keseluruhan sebesar 16,5 persen, sementara Akita di timur laut negara itu mencatatkan terendah sebesar 9,5 persen.

 

Populasi anak di Jepang mencapai puncaknya pada tahun 1954 pada 29,89 juta. Jumlah tersebut sempat meningkat sekitar awal 1970-an tetapi terus menurun sejak 1982.

KOMENTAR