Putin Mengatakan Rusia Siap Melanjutkan Pembicaraan Damai Dengan Jepang

Jakarta, Inako
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Jepang menuju perjanjian damai pascaperang meskipun ada spekulasi di Moskow bahwa amandemen konstitusi tahun lalu akan melarang negara itu melakukan negosiasi untuk menyelesaikan sengketa teritorial dengan Tokyo.
"Rusia dan Jepang berbagi kepentingan strategis dalam menyimpulkan perjanjian damai," kata Putin dalam konferensi pers online yang melibatkan lembaga pers utama di seluruh dunia sebagaimana dilansir dari Kyodo News, Sabtu.
"Kami siap melanjutkan negosiasi," katanya.
Sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama atas pulau-pulau di pulau utama paling utara Jepang, Hokkaido, telah mencegah kedua negara untuk membuat perjanjian damai setelah Perang Dunia II.
Amandemen konstitusi Rusia, yang mulai berlaku pada Juli tahun lalu, melarang negara itu mentransfer wilayah kepada kekuatan asing. Putin mengatakan dia tidak berpikir Moskow harus menunda pembicaraan dengan Jepang, meskipun dia akan mempertimbangkan amandemen tersebut.
.jpeg)
Ini adalah pertama kalinya sejak perubahan konstitusi bagi pemimpin Rusia untuk mengatakan pembicaraan bilateral harus dilanjutkan.
Rusia ingin Jepang mengakui bahwa pulau-pulau - yang disebut Kuril Selatan di Rusia dan Wilayah Utara di Jepang - diperoleh secara sah setelah penyerahan Tokyo tahun 1945 dalam Perang Dunia II. Jepang, bagaimanapun, telah mengambil pandangan bahwa penyitaan itu ilegal.
Pada tahun 2018, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Putin sepakat untuk meningkatkan negosiasi perjanjian damai berdasarkan deklarasi bersama tahun 1956 antara Jepang dan bekas Uni Soviet. Dokumen tersebut menyatakan bahwa dari kelompok empat pulau, dua yang lebih kecil - Shikotan dan kelompok pulau Habomai - akan diserahkan ke Jepang setelah berakhirnya perjanjian damai.
Dua pulau besar yang disengketakan adalah Etorofu dan Kunashiri.
Selama pembicaraan telepon tak lama setelah dia menjabat pada September tahun lalu, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan kepada Putin bahwa dia ingin menyelesaikan sengketa teritorial.
Berbicara kepada wartawan setelah percakapan itu, Suga mengatakan dia mengatakan kepada Putin bahwa dia ingin mengembangkan hubungan Jepang-Rusia dan bahwa pertikaian atas kedaulatan pulau-pulau yang dikuasai Rusia di lepas pantai Hokkaido "tidak boleh dibiarkan untuk ditangani oleh generasi selanjutnya."
Putin mengatakan dia siap untuk melanjutkan dialog tentang semua masalah bilateral dan keduanya sepakat untuk bertemu langsung segera untuk mengadakan "diskusi jujur," menurut Suga.
Suga dan Putin belum bertemu secara langsung.
TAG#jepang, #rusia, #putin, #pembicaraan damai, #PM suga
200700241
KOMENTAR