SBY Sebut Rakyat Hidup dalam Tekanan dan Kesulitan Selama Lima Tahun Terakhir

Aril Suhardi

Thursday, 08-02-2024 | 13:20 pm

MDN
SBY, Presiden Jokowi, dan Capres Prabowo saat bertemu beberapa waktu lalu [Foto: Ist]

 

Jakarta, Inakoran.com

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut rakyat Indonesia hidup dalam kesulitan dan tekanan selama lima terakhir.

Hal ini ia sampaikan dalam pidato politiknya di Cibubur pada Rabu (07/02/2024).

"Rakyat Indonesia merasakan lima tahun terakhir ini hidupnya mengalami tekanan dan kesulitan, bukan hanya akibat pandemi Covid-19, tetapi juga karena ekonomi yang melambat dan tingkat kesejahteraan yang menurun," kata SBY.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Akan Berkampanye

Ketua majelis kehormatan Partai Demokrat itu menyinggung pemilihan umum (Pemilu) yang tinggal hitungan jari. Dia menjelaskan, tujuan akhir dari Pemilu adalah perbaikan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.

"Tujuan akhirnya adalah taraf hidup rakyat kita makin baik, rakyat kita makin adil, demokrasi makin hidup dan bangsa ini makin serius dalam mengatasi krisis lingkungan," terang SBY.

Itu sebabnya, tambah SBY, rakyat menaruh harapan yang begitu besar kepada para pemimpin yang terpilih nanti, baik itu pemimpin eksekutif (presiden dan wakil wakil presiden) maupun wakil di legislatif (DPR).

"Karenanya rakyat menaruh harapan yang sangat besar kepada pemimpin bangsa yang baru, dan juga kepada para wakilnya di DPR dan DPD nanti," kata SBY.

SBY menegaskan, menjadi pemimpin dan kemudian memiliki kekuasaan merupakan amanah dan tanggung jawab. Oleh karena itu, SBY mengingatkan para pemimpin agar menyadari tanggung jawab tersebut dan tidak menyia-nyiakan mandat rakyat.

"Oleh karena itu, siapa pun yang terpilih dan menang dalam pemilu ini musti menyadari bahwa tugas dan tanggungjawab besar berada di pundaknya, jangan sia-siakan mandat rakyat itu," terang bekas ketua umum Demokrat itu.

"Kekuasaan itu amanah, kekuasaan itu tugas dan kekuasaan itu hakekatnya tanggung jawab.”

 

KOMENTAR