Sedimentasi di BKT Semarang Mulai Dikeruk
Sedimentasi yang terjadi di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang, Jawa Tengah, mulai dikeruk pihak pemda setempat. Hal itu dilakukan agar aliran air di sungai itu bisa mengalir lancar, sehingga mengurangi banjir sebagai dampak dari pendangkalan akibat sedimentasi di sungai itu.
Pantauan di lapangan, Jumat (9/3/2018) menunjukkan, sejumlah backhoe - sejenis alat berat - terlihat mengeruk sedimentasi sungai untuk dimasukkan dalam bak truk yang sudah menunggu berjejer di pinggir sungai.
Begitu bak penuh dengan tanah sedimentasi sungai, truk-truk segera berjalan meninggalkan lokasi proyek yang berlangsung di dekat Jembatan Majapahit atau biasa disebut dengan Tanggul Indah (TI) itu.
Meni (58), seorang pekerja proyek, ditemui di lokasi menuturkan, proyek pengerukan sedimentasi sungai dimulai pukul 08.00 s.d. 16.30 WIB setiap hari dan sudah berjalan selama 4 hari.
“Saya bertugas mencatat truk yang membawa material. Rata-rata setiap hari ada 50 kali truk membawa material untuk menguruk rawa-rawa di sekitar kawasan Jolotundo, Semarang," katanya.
Sedimentasi yang ada sementara ini, kata Meni, dimanfaatkan untuk menguruk rawa-rawa di sekitar Jolotundo. Setelah itu, belum tahu akan dimanfaatkan untuk apalagi sedimentasi yang terkumpul.
“Jumlah `backhoe` baru dua unit, kemudian lima unit dump truck untuk membawa material sungai. Tugas saya hanya mencatat truk yang keluar-masuk membawa material sedimentasi dari sungai," katanya.
TAG#Jateng, #Semarang, #Sedimentasi, #Bkt
182254604
KOMENTAR