Sejumlah Seniman Terkenal Jepang Temukan Inspirasi Saat Pandemi

Binsar

Saturday, 08-08-2020 | 18:42 pm

MDN
Seniman Takashi Murakami [ist]

Tokyo, Inako

Beberapa seniman paling terkenal di Jepang melihat pandemi coronavirus sebagai momen di mana mareka bisa menemukan inspirasi baru untuk berekspresi di berbagai bidang seperti komunikasi online dan lingkungan.

Tidak kurang dari lima seniman kontemporer termasuk Takashi Murakami, Kamis lalu berada di Museum Seni Mori untuk pembukaan pameran "STARS" mereka, yang telah tertunda beberapa bulan karena museum ditutup akibat pandemi.

Murakami memamerkan sejumlah karya termasuk patung seukuran ikonik "Miss Ko" dan "My Lonesome Cowboy" serta dua lukisan baru sepanjang 20 meter.

 

Ia mengatakan perluasan bisnis online-nya mengalami peningkatan sejak penguncian. Lewat online ia bisa berkomunikasi lebih dekat dengan penggemar.

“Pameran museum ditunda dan kami masih belum berada dalam situasi di mana banyak orang dapat berkumpul, tapi saya pikir manusia membutuhkan komunikasi melalui seni,” kata Murakami kepada wartawan, seperti dikuti Inakoran.com dari Reuters, Sabtu.

“Jadi saya menyampaikan berbagai pesan secara detail secara online,” ujarnya.

Lee Ufan kelahiran Korea Selatan, seorang penduduk Jepang sejak 1950-an dan dikenal karena mempromosikan gerakan seni "Mono-ha", menggambarkan pandemi sebagai peringatan atas dampak pembangunan manusia terhadap lingkungan.

 

Dia menyoroti peningkatan kualitas udara dan kebebasan hewan liar untuk berkeliaran saat dunia terkunci.

“Ini adalah titik balik di mana kita harus kembali ke alam,” kata Lee.

Fotografer Hiroshi Sugimoto, aktif di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an, menyarankan untuk membalik halaman tentang pandemi dengan mengganti nama era Reiwa saat ini, yang dimulai pada Mei tahun lalu dengan penobatan kaisar baru.

 

Dia mencatat bahwa Jepang pada zaman kuno mengubah nama era ketika ada bencana atau wabah penyakit.

“Kita harus segera mengganti nama Reiwa,” ujarnya.

“Ini seperti panggilan dari para dewa - Reiwa bukanlah nama yang baik!”

Pameran yang dibuka untuk umum mulai hari Jumat ini juga menampilkan karya-karya dari Yayoi Kusama, Tatsuo Miyajima dan Yoshitomo Nara.

KOMENTAR