Soal Jumlah Korban Coronavirus, Trump Ragukan Angka Yang Dilaporkan Beijing
Washington, Inako
Presiden A.S. Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (1/4/20) bahwa statistik coronavirus yang dilaporkan China tampaknya tidak sesuai kenyataan sebenarnya. Namun, penasihat keamanan nasional AS mengaku, Washington belum memiliki cara untuk mengetahui akurasi angka itu.
Baca Juga: Trump Kecewa Dengan China Karena Tak Beri Info yang Jelas Soal Virus Corona
Komentar Trump muncul setelah seorang anggota parlemen senior dari Partai Republik meragukan data Beijing dan Bloomberg News tentang jumlah korban coronavirus negara itu.
Wabah coronavirus dimulai di Cina pada akhir 2019 tetapi Beijing telah melaporkan lebih sedikit kasus dan kematian daripada di Amerika Serikat, yang sekarang menduduki posisi tertinggi di dunia. Jumlah kasus corona di AS saat ini macapai 214.000 kasus yang dikonfirmasi dan 4.800 di antaranya meninggal.
Trump mengaku, hingga saat ini dirinya belum menerima laporang intelijen terkait jumlah kematian akibat coronavirus di China.
Trump mengatakan bahwa dia telah membahas bagaimana China menangani wabah koronavirus melalui sambungan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping Jumat lalu.
Trump juga mengaku, hubungan antara AS dengan China "sangat baik" dan kedua belah pihak ingin mempertahankan kesepakatan perdagangan bernilai miliaran dolar yang dicapai awal tahun ini.
Baca Juga: 3 Miliar Manusia Terpaksa Tinggal di Rumah Gara-gara Virus Corona
Mengenai apakah angka kematian coronavirus yang dilaporkan China akurat atau tidak, Trump mengatakan bahwa dirinya bukan seorang akuntan dari Tiongkok.
Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying, sebagaimana dikutip Inakoran.com dari Reuters, Kamis (2/4/20) petang WIB, mengatakan bahwa Cina telah terbuka dan transparan tentang epidemi virus corona di negara itu dan mengkritik tajam pejabat AS yang meragukan data China.
"Komentar-komentar para politisi A.S. ini tidak tahu malu dan menjijikkan secara moral," katanya. “Mereka harus meninggalkan politisasi masalah kesehatan masyarakat seperti itu. Ini tidak bermoral dan tidak manusiawi - dan akan dikecam oleh orang-orang di seluruh dunia."
Baca Juga: Trump Percaya Diri, Katanya 2 Minggu Lagi Angka Kematian Akibat COVID-19 di Amerika Turun
Sementara itu, penasihat keamanan nasional Trump, Robert O'Brien, mengatakan bahwa Washington tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi angka yang keluar dari China.
"Ada banyak pihak yang mempertanyakan dan menilai kalau jumlahnya terlalu rendah," katanya. "Anda mendapat akses ke laporan-laporan yang keluar dari media sosial China ... kami tidak punya cara untuk mengkonfirmasi angka itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Michael McCaul, anggota Partai Republik dari Komite Urusan Luar Negeri DPR, menuduh Beijing menyembunyikan jumlah sebenarnya dari mereka yang terkena dampak.
Dia telah menyerukan Departemen Luar Negeri AS untuk menyelidiki jumlah pandemi coronavirus yang dikeluarkan China.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Trump dan Putin Akrab
Laporan Bloomberg mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa laporan rahasia, yang diterima oleh Gedung Putih pekan lalu, menyimpulkan bahwa laporan publik Tiongkok tentang kasus dan kematian sengaja tidak lengkap.
TAG#coronavirus, #beijing, #china, #angka korban, #As, #Trump, #Presiden AS, #laporan China, #ragukan laporan China, #inakoran
188642906
KOMENTAR