Trump Bebaskan HP, Laptop, dan Elektronik dari Tarif 145% Terhadap China

Jakarta, Inakoran
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk membebaskan ponsel, laptop, dan berbagai barang elektronik—yang sebagian besar diimpor dari China—dari tarif resiprokal (timbal balik) sebesar 145 persen. Kebijakan ini bertujuan menekan biaya impor perangkat teknologi seperti semikonduktor dari Taiwan dan iPhone yang dirakit di India.
Pengecualian ini diumumkan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) melalui pemberitahuan resmi kepada para importir. Dalam pengumuman tersebut, CBP merilis daftar kode tarif produk yang tidak dikenai bea masuk. Kebijakan ini berlaku surut mulai 5 April 2025, pukul 12:01 EDT (0401 GMT).
Secara total, terdapat 20 kategori produk yang masuk dalam daftar pengecualian. Salah satu yang paling menonjol adalah kode tarif 8471, yang mencakup komputer, laptop, drive disk, perangkat pemrosesan data otomatis, semikonduktor, chip memori, serta layar panel datar.
Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit dalam dokumen resmi, kebijakan ini memberikan angin segar bagi sejumlah raksasa teknologi AS seperti Apple, Dell Technologies, dan perusahaan importir lainnya.
BACA JUGA:
Belajar Dari Warren Buffet Soal Arah Pasar Global
Harga Minyak Dunia Stagnan : Senin (14/4/2025)
Untung-Rugi Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Harga Emas Antam Stagnan, UBS Melonjak: Senin (14/4/2025)
Menariknya, pengecualian tarif ini tidak hanya berlaku untuk produk asal China. Barang elektronik dari negara lain seperti Taiwan dan India juga dibebaskan dari tarif dasar 10 persen, guna memangkas biaya produksi dan impor yang selama ini membebani sektor teknologi AS.
Namun demikian, perlu dicatat bahwa pengecualian terhadap produk China hanya berlaku untuk tarif resiprokal sebesar 145 persen yang baru diberlakukan pekan ini. Tarif sebelumnya sebesar 20 persen, yang dikenakan dengan alasan krisis fentanil, tetap diberlakukan.
Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump juga akan meluncurkan penyelidikan perdagangan baru terkait sektor semikonduktor. Penyelidikan ini dilandasi alasan keamanan nasional dan berpotensi memunculkan tarif tambahan di masa mendatang.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa Trump tetap berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan AS terhadap China, khususnya dalam produksi teknologi penting seperti semikonduktor, chip, ponsel, dan laptop.
Ia menambahkan bahwa atas arahan Presiden Trump, perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Nvidia, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) sedang mempercepat proses relokasi manufaktur mereka ke dalam negeri sebagai bagian dari strategi industri jangka panjang AS.
TAG#Perang Dagang, #Tarif Impor, #China, #Amerika Serikat, #Barang Elektronik, #Semikonduktor, #Laptop, #Apple
194831147
KOMENTAR