Utusan Taiwan Berharap Jepang Berperan Lebih Besar Dalam Stabilitas Kawasan

Binsar

Tuesday, 20-04-2021 | 09:08 am

MDN
Tsai Ming-yao, wakil kepala Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di Jepang, berbicara selama wawancara di Tokyo pada 19 April 2021 [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Wakil perwakilan Taiwan untuk Jepang mengatakan pada hari Senin bahwa dia berharap pemerintah Perdana Menteri Yoshihide Suga akan memainkan peran yang lebih besar dalam memastikan stabilitas di kawasan. Ia memuji pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah KTT AS-Jepang yang menyebutkan pulau yang berpemerintahan sendiri itu untuk pertama kalinya dalam 52 tahun.

"Peran Jepang dalam mencegah China menginvasi Taiwan menjadi lebih penting," kata Tsai Ming-yao, wakil kepala Kantor Perwakilan Ekonomi dan Kebudayaan Taipei di Jepang, dalam sebuah wawancara sebagaimana dilansir dari Kyodo News.

Kantor tersebut berfungsi sebagai kedutaan de facto jika tidak ada hubungan diplomatik resmi.

"Ini adalah dokumen penting secara historis. Saya ingin mengucapkan terima kasih," katanya, mengacu pada pernyataan bersama pasca KTT yang menyentuh tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Suga menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Gedung Putih sejak Presiden AS Joe Biden menjabat ketika mereka mengadakan pembicaraan tatap muka pada hari Jumat.

Bulan lalu, Philip Davidson, komandan keluar dari Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan invasi China ke Taiwan dapat terjadi dalam enam tahun ke depan.

"Sia-sia terlibat dalam perlombaan senjata dengan China untuk memperkuat pencegahan. Saya ingin Jepang dan Amerika Serikat mengumpulkan pengetahuan mereka bersama untuk menemukan solusi melalui cara politik dan diplomatik," kata Tsai.

Meskipun China dan Taiwan telah diperintah secara terpisah sejak mereka berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara, Beijing terus melihat pulau itu sebagai provinsi pemberontak yang menunggu penyatuan kembali, jika perlu dengan kekerasan.

Memperhatikan kepemimpinan Jepang dalam mencapai kesepakatan perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik yang beranggotakan 11 orang, yang secara resmi dikenal sebagai Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, menyusul penarikan Amerika Serikat empat tahun lalu, Tsai berkata, "Saya berharap Jepang akan melanjutkan dalam peran ini sampai Taiwan menjadi anggota."

KOMENTAR