Wagub NTT Josef Nae Soi: Kopi Asal NTT Organik, Single Origin

Hila Bame

Saturday, 27-02-2021 | 16:18 pm

MDN

 

Jakarta, INAKORAN

 

Pengantar redaksi...

The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)  atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi melalui jurnal ilmiahnya menyerukan kepada setiap Pemimpin negara di dunia bahwa;

Setelah pandemi berakhir, hal yang perlu menjadi perhatian para pemimpin adalah memperkuat industri pertanian setiap negara, menyongsong ledakan informasi berbasis teknologi. 


 

BACA:  Akte Lahir Ngadat, Mahalnya Belis Pernikahan di NTT, Nikah Lari Jalan Keluarnya


 

Dan untuk Indonesia ledakan demografi (bonus demografi) pada 2045, menjadi tantangan tersendiri. Lapangan kerja pada sektor manufaktur akan menyusut dengan ditemukannya robot dan internet of things dalam ekosistem bisnis menjadi pemicu utamanya.


BACA: 

Dr. Artje: Akar Konflik tanah Ulayat akibat Regulasi yang Tumpang Tindih

 


Komputasi cloud tidak bisa menghalau rasa lapar, karena ia bekerja pada level operating system dengan model serba otomasi. Nasi goreng takkan berubah demikian kopi organik asal NTT tiada bisa merubahnya.

Model bisnis, bisa dan boleh berubah sesuai kemajuan zaman.   Rasa, tetap mengendap dalam kedalaman. Dan rasa  itu tidak lain adalah  rasa kopi dari Nusa Tenggara Timur.....

 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Indoenesia (UKI)  menggelar seminar secara virtual bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengusung tema Kopi untuk Kesejahteraan Masyarakat,   Kamis (25/2/21) 

 

"Kopi merupakan sumber devisa negara selain memberi pekerjaan kepada ribuan orang petani di desa dan para pedagang pengumpul tingkat kabupaten sebelum kopi berlabuh di pelabuhan pembeli di mancanegara" , terang Dr. Aartje Tehupeiory, S.H., MH.,  Kepala LPPM UKI.

 

Kopi asal NTT digemari masyarakat Internasional karena diproduksi secara organik 
Kopi Arabika asal Kabupaten Manggarai meraih  status Gold Gourmet,  Agency for the valorization of Agricultural Productd(AVPA) Paris pada 2018.
 

Kata-kata akan menggerakkan orang, tapi teladan akan menarik orang berbuat, jika ia memiliki. (verba docent, exempla trahunt)  Setiap orang akan memberi cinta kalau ia memilikinya, tandas  Josef Nae Soi Wakil Gubernur NTT ketika tampil sebagai pemakalah kunci pada seminar virtual tersebut.

Seminar dimaksud guna mendapatkan  masukan ilmiah dari LPPM UKI sebagai lembaga Riset di bidang pangan nasional. Sebelumnya LPPM UKI telah melakukan seminar terkait pangan, bersama pemerintah daerah Papua.

Topik pembahasannya adalah makanan lokal seperti sagu dan pengaruhya terhadap kesehatan manusia, dibandingkan makanan cepat saji ala urban. 

Pada saat seminar  Wagub Nae Soi, sempat merubah nama provinsi  NTT, diplesetkan  menjadi "Nusa Terindah Toleransi". katanya meyakinkan. 

 

Dimensi fleksibilitas dalam secangkir kopi NTT

 

Dalam melaksanakan pembangunan di NTT, lanjut Nae Soi, dimensi fleksibilitas menjadi darah pembangunan. Karenanya pendekatan budaya dan agama di NTT menjadi landasan bertindak dengan tetap menjunjung tinggi Pancasila sebagai Haluan kehidupan berbangsa dan bernegara, ujarnya.

Kopi dirimbuni pohon albasia.  Binatang musang datang makan kopi dan kotorannya menjadi kopi luwak yang mahal. Ekosistem kehidupan manusia harus bersama dalam ekosistem dunia yang damai. 


BACA:   

Nasabah Korban Jiwasraya Desak Presiden Joko Widodo Batalkan Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya

SBY Not For Sale, MOELDOKO Jangan Ditekan


Inputnya ayat Pancasila, outcome adalah dialektika dan hilirnya adalah kesejahteraan rakyat Nusa Tenggara Timur. 

Selain itu Wagub mengatakan bahwa; Pariwisata NTT dijadikan sebagai  prime mover (penggerak utama) pembangunan NTT,  kata Nae Soi. 

Bisnis Pariwisata akan menciptakan multiplier effect  dalam kegiatan ekonomi kawasan, ungkap Nae Soi. 

NTT memiliki Emas hijau adalah kopi, Emas biru adalah daun kelor. Namun demikian kandungan Antioksidan lebih banyak terkandung dalam tarikan dan sruputan  kopi.

Dalam konteks budaya NTT, kopi di NTT merupakan suguhan kehormatan tertinggi kepada seorang tamu.

Tamu yang datang khususnya di Flores, maupun NTT lain suguhan teh bagus, tapi tidak seluarbiasa  jika kopi yang disuguhkan, tandas Nae Soi. 

Kopi akan dihidangkan saat pesta dan disuguhkan sebelum acara makan dimulai. Kopi mempunyai nilai interaksi-intererlasi  antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.

Kopi sebagai sumber PAD. Kopi NTT sudah melalang buana ke negara eropa misalnya perancis, spanyol,  ketika mengikuti festival kopi di Perancis, Kopi Manggrai terpilih sebagai gold. 

Kopi NTT bukan kopi regional, nasional tetapi menjadi kopi internasional. Nilai ekonomi nya tinggi. Pendapatan masyarakat akan tinggi.

 

Mitos Minum Kopi di NTT

 Dulu, anak kecil tidak boleh minum kopi dengan alasan anak menjadi bodoh/bodok dan merusak kesehatan. Dalam perjalanannya diketahui kenikmatan kopi luar biasa, tapi sumber terbatas dari perkebunan yang digerakkkan secara sporadis, bukan melaui sebuah perencanaan dan skala ekonomi

Dari pengujian klinis, lanjut wagub, kopi memiliki anti oksidan yang tinggi. Kopi dapat mencegah kanker usus, melambat penuaan. Josef Nae Soi mengaku awet muda karena minum kopi NTT setiap hari.

Jangan mengira saya masih muda ya... katanya. tapi karena minum kopi, penuaan di wajahnya diperlambat oleh kandungan kopi NTT dari banyak sruputan  setiap harinya tandas Nae Soi mempromosi Kopi NTT.

Setiap Kepala biro di kantor Nae Soi selalu mengawali hari dengan minum kopi dan menampilkan tampak mereka lebih muda.

Karena itu Kepada Rektor UKI dan Kepala LPPM UKI Dr. Artje Nae Soi usul agar setiap hari kopi dan sebaiknya kopi dari NTT karena proses produksi berbasis organik. 

Kopi dapat menurunkan berat badan, ujar wakil gubernur asal Kabupaten Bajawa- Flores  tersebut. Pada pilkada 2018, Josef Nae Soi berpasangan dengan Victor Bungtilu Laiskodat yang diusung Golkar, Nasdem dan Hanura.


 

KOMENTAR