Wartawan Jepang yang Didakwa di Myanmar Akan Dibebaskan Militer Hari Ini

Binsar

Friday, 14-05-2021 | 09:17 am

MDN
Wartawan Jepang Yuki Kitazumi yang Didakwa di Myanmar Akan Dibebaskan Militer Hari Iniyang Didakwa di Myanmar Akan Dibebaskan Militer Hari Ini [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Seorang jurnalis lepas Jepang yang ditahan oleh pasukan keamanan di Myanmar pada pertengahan April dan dituduh menyebarkan "berita palsu" akan dibebaskan Jumat, kata seorang juru bicara militer.

Yuki Kitazumi, 45, telah dipindahkan ke fasilitas polisi dari penjara tempat dia ditahan setelah penangkapannya pada 18 April, kata juru bicara itu.

Kedutaan Besar Jepang di Myanmar mengatakan stafnya berbicara dengan Kitazumi melalui telepon pada hari Rabu dan menemukan dia tidak memiliki masalah kesehatan. Kedutaan juga mengonfirmasi rencana militer untuk membebaskannya.

Menurut TV yang dikelola pemerintah, kantor informasi junta mengatakan Kitazumi telah ditangkap dan didakwa karena mendukung gerakan pembangkangan sipil anti kudeta dan protes dengan kekerasan, dan karena tidak mematuhi peraturan visa.

"Meskipun wartawan Jepang Mr. Yuki Kitazumi telah melanggar beberapa undang-undang, tuduhan terhadapnya akan ditarik dan dia akan dibebaskan," kata Tim Informasi Dewan Administrasi Negara.

Dikatakan, keputusan itu dibuat "dengan pertimbangan hubungan baik antara Myanmar dan Jepang hingga saat ini dan dalam pandangan hubungan bilateral di masa depan, dan atas permintaan utusan khusus pemerintah Jepang untuk rekonsiliasi nasional Myanmar."

Kitazumi bisa menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun jika terbukti bersalah berdasarkan hukum pidana sebagaimana yang diubah setelah kudeta militer 1 Februari.

Wartawan, yang sebelumnya bekerja di harian bisnis Nikkei yang berbasis di Tokyo, telah meliput protes anti-pemerintah dan memposting online melalui sarana seperti informasi media sosial yang dianggap kritis terhadap militer.

Kitazumi telah ditahan sebelumnya saat meliput protes anti-militer pada 26 Februari, tetapi dia dibebaskan di kemudian hari.

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, juru bicara utama pemerintah Jepang, telah menuntut dalam penjelasan rutin pada 20 April agar pasukan keamanan di Myanmar membebaskan Kitazumi.

Militer telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap pers, dan menurut media internet "Reporting ASEAN", 80 jurnalis telah ditahan.

KOMENTAR