Fujifilm Holdings Corp: Penelitian Avigan Sebagai Obat COVID-19 Berlanjut ke Bulan Juli

Binsar

Monday, 08-06-2020 | 06:52 am

MDN
Penelitian Fujifilm Holdings Corp (4901.T) tentang Avigan sebagai pengobatan potensial untuk COVID-19 dapat berlanjut hingga Juli [ist]

Tokyo, Inako

Penelitian Fujifilm Holdings Corp (4901.T) tentang Avigan sebagai pengobatan potensial untuk COVID-19 dapat berlanjut hingga Juli, kata perusahaan itu pada hari Minggu. Tentu ini menjadi sebuah kemunduran di tengah persangan sejumlah perusahaan Jepang dalam menemukan vaksin anti coronavirus.

“Ada kemungkinan bahwa uji klinis akan berlanjut pada bulan Juli," kata juru bicara Fujifilm, menanggapi laporan Nikkei bahwa setiap persetujuan akan ditunda hingga Juli atau nanti, karena kurangnya pasien untuk uji coba.

Setelah pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe menyerah untuk mendapatkan persetujuan untuk obat pada akhir Mei, tujuannya adalah untuk menyelesaikan uji klinis bulan ini.

 

Tetapi para peneliti hanya bisa mendapatkan sekitar 70% dari pasien yang dibutuhkan untuk uji coba, dan karena butuh 28 hari untuk mendapatkan hasil, proses akan berlanjut sampai setidaknya Juli, kata harian bisnis Nikkei, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Juru bicara itu mengatakan Fujifilm tidak membuat rincian publik tentang kemajuan uji klinis tetapi telah memperluas jumlah lembaga medis yang bekerja sama dalam uji coba.

"Kami bertujuan untuk menyelesaikan uji klinis sesegera mungkin."

 

Baca Juga: Jepang Batalkan Persetujuan Pemakaian Avigan Untuk Pengobatan COVID-19

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Akan Cabut Status Darurat di Tokyo Pekan Depan

Baca Juga: Cegah Penyebaran Coronvairus, Musim Pendakian Gunung Fuji Tahun Ini Dibatalkan

 

Pembuat obat di seluruh dunia berjuang untuk mengembangkan vaksin untuk virus corona baru, yang telah menginfeksi hampir 7 juta orang di seluruh dunia, sementara penyakit yang disebabkannya, COVID-19, telah membunuh hampir 400.000.

Banyak negara memfokuskan diri pada obat-obatan seperti remileze antivirus Gilead Sciences Inc. (GILD.O) dan beberapa menggunakan obat anti-malaria, hydroxychloroquine, yang digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump. Pemerintah Abe telah memperjuangkan kandidat Jepang Avigan, juga dikenal sebagai Favipiravir.

 

Negara-negara yang telah berhasil mengendalikan infeksi kadang-kadang secara paradoks menemukan kesulitan untuk mempertahankan uji klinis karena berkurangnya ukuran sampel untuk pasien.

Jepang telah menghindari wabah ledakan yang terlihat di beberapa negara lain, dengan sekitar 17.000 infeksi, dan jumlah infeksi harian telah menurun, menurut penyiar publik NHK dan kementerian kesehatan.

KOMENTAR