Gubernur Tokyo Dapat Pujian Terkait Penanganan COVID-19

Binsar

Monday, 06-07-2020 | 16:26 pm

MDN
Gubernur Tokyo Yuriko Koike [ist]

Tokyo, Inako

Jajak pendapat yang dikeluarkan oleh lembaga penyiaran publik NHK, Minggu (5/7) menyatakan bahwa Yuriko Koike bakal terpilih kembali sebagai Gubernur Tokyo, menyusuk keberhasilannya dalam proses penanganan terhadap pandemi COVID-19 di ibukota Jepang itu.

Meskipun infeksi coronavirus baru di kota itu telah terkonfirmasi sebanyak 111 kasus pada hari Minggu, dan menjadi hari keempat berturut-turut dengan jumlah kasus baru telah melebihi 100 orang, namun, Koike diprediksi bakal meraih kemenangan dalam pemilihan mendatang untuk memimpin kota yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade tahun depan itu.

 

“Tugas mendesak kami, di atas segalanya, adalah tanggapan coronavirus,” kata Koike, yang menjadi gubernur perempuan pertama Tokyo pada tahun 2016 dan telah memenangkan pujian karena berbicara langsung tentang coronavirus, setelah NHK menyebut kemenangan pemilihannya.

"Ini adalah saat yang kritis untuk mempersiapkan diri bagi gelombang kedua," katanya melalui Internet.

Kita Metropolis itu telah menyumbang 11% dari populasi Jepang, tetapi telah mewakili setengah dari infeksi harian negara itu dalam beberapa minggu terakhir.

Koike (67), akan menghadapi tugas yang sulit untuk mencoba mengekang virus corona tanpa terlalu menghambat bisnis di ibukota, yang menyumbang sekitar 20% dari ekonomi Jepang itu.

 

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Akan Cabut Status Darurat di Tokyo Pekan Depan

Baca Juga: Resmi: Olimpiade Tokyo Diselenggarakan Dari 23 Juli Hingga 8 Agustus 2021

Baca Juga: Pemerintah Kota Tokyo Desak Warganya Tinggal Di Rumah

 

Langkah-langkah pencegahan mendorong Jepang, senagi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu, ke dalam resesi pada kuartal pertama, dengan kontraksi yang lebih dalam diharapkan pada periode April-Juni.

Koike, yang sering digadang bakal calon perdana menteri, juga akan menjadi wajah kota tuan rumah Olimpiade berikutnya, yang telah dijadwalkan mulai bulan ini tetapi ditunda satu tahun karena coronavirus.

 

Koike mengatakan dia bertujuan untuk acara yang aman, aman dan disederhanakan. Sebuah survei oleh surat kabar Asahi menunjukkan bulan lalu bahwa 59% dari mereka yang disurvei percaya bahwa Olimpiade harus dibatalkan atau ditunda lagi.

“Acara ini merupakan harapan besar bagi para atlet dan anak-anak. Kota-kota sedang menunggu dengan sungguh-sungguh untuk relay obor,” kata Koike dalam wawancara bersama dengan media Jepang.

"Agar harapan mereka menjadi kenyataan, saya ingin terus maju dengan tegas,” kata Koiko.

KOMENTAR