Jepang Mulai Jalani Kehidupan 'Normal Baru' Pasca Pencabutan Darurat Coronavirus
Tokyo, Inako
Sehari pasca pemerintah Jepang mengakhiri keadaan darurat di negara itu, warga Tokyo mulai turun ke jalan untuk memulai kehidupan normal yang baru setelah mengalami pembatasan sosial sejak Maret lalu akibat wabah coronavirus.
Perdana Menteri Shinzo Abe mencabut keadaan darurat di Tokyo dan empat prefektur lainnya pada hari Senin, setelah pandemi coronavirus yang mencapai 16.600 kasus di negara itu, mulai menurun secara signifikan.
"Saya ingin keluar minum dan menghadiri konser," kata pekerja kantor Daisuke Tominaga, di Shibuya, salah satu lingkungan tersibuk di Tokyo, seperti dikutip Inakoran.com dari Reuters, Rabu (27/5).
Tidak seperti pembatasan ketat yang berlaku di negara lain, Jepang tidak melakukan penutupan pada sektor bisnis selama keadaan darurat.
Keadaan norman baru mulai diberlakukan setelah negara itu menerapkan keadaan darurat selama tujuh minggu. Dengan keadaan normal baru, warga sudah bisa kembali bekerja atau pergi keluar rumah dengan tetap menjaga jarak sosial dan mengenakan masker.
Naoto Furuki (45), mengatakan perjalanan paginya lebih ramai dari biasanya.
"Aku masih agak khawatir. Mungkin ada gelombang kedua epidemi sehingga kita masih harus waspada,” katanya, seperti dilasnir Reuters, Rabu.
Anak-anak sekolah sudah diperbolehkan untuk kembali ke sekolah minggu depan dengan tetap memperhatkan protokol kesehatan yang berlaku.
Sementara itu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah memperingatkan agar tidak berpuas diri dan meminta setiap orang untuk terbiasa dengan "kebiasaan baru" yang mulai berlaku di Jepang.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Coronvairus, Musim Pendakian Gunung Fuji Tahun Ini Dibatalkan
Baca Juga: Keadaan Mulai Stabil, Jepang Akan Mencabut Keadaan Darurat di Beberapa Daerah
Baca Juga: Menkes Jepang Izinkan Remdesivir Digunakan Untuk Pasien Coronavirus
Pada Senin malam, Jembatan Pelangi, yang membentang di utara Teluk Tokyo, diterangi dengan tujuh warna untuk menandai akhir dari keadaan darurat.
"Mari kita bekerja sama sehingga cahaya Jembatan Pelangi tidak akan memerah," kata Koike pada pertemuan kebijakan coronavirus pada hari Selasa.
Banyak perusahaan mengatakan mereka akan membiarkan staf tetap bekerja dari rumah, sementara operator kereta api Odakyu Electric Railway mengatakan akan merilis data penggunaan untuk membantu penumpang menghindari kereta yang penuh sesak.
Raksasa elektronik Sony Corp mengatakan hanya akan membiarkan hingga 30% dari tenaga kerjanya kembali ke kantor pada bulan Juni, sementara Hitachi Ltd tetap mempertahankan setengah dari total pekerjaannya tetap dilakukan di rumah.
"Kami tidak akan kembali ke gaya kerja kami sebelumnya," kata Pejabat Eksekutif Hitachi Hidenobu Nakahata kepada wartawan. “Kami akan mempercepat praktik kerja baru, menjadikan kerja-dari-rumah menjadi standar baru perusahaan kami,” katanya.
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan coronavirus dapat mengubah struktur industri negara dan perilaku masyarakat.
"Mungkin sulit bagi hal-hal untuk kembali ke jalan sebelum pandemi melanda," katanya kepada parlemen.
TAG#Jepang, #PM Jepang, #Sinzho Abe, #corona, #virus baru, #keadaa darurat, #new normal, #warga jepang
188623892
KOMENTAR