Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Menko Airlangga Adakan Pertemuan Bilateral dengan Perwakilan Dagang AS

Timoteus Duang

Thursday, 08-09-2022 | 15:27 pm

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan bilateral dengan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) Katherine Tai di Los Angeles pada Rabu (7/9/2022) malam.

 

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Menko Ailangga dan turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, serta beberapa Pejabat Eselon 1 Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. Adapun Pemeritah AS dipimpin langsung oleh Katherine Tai.

Ada lima hal yang dibahas dalam pertemuan bilateral ini, yaitu partisipasi Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), penutupan kasus sengketa dagang (Dispute Settlement) WTO DS 478, dukungan AS untuk Deklarasi pada KTT G20, peran Indonesia sebagai Presidensi G20, dan perkembangan pengesahan perpanjangan GSP di Kongres AS.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi dan mendukung inisiasi AS membentuk IPEF yang melibatkan 14 negara. IPEF merupakan inisiatif Amerika Serikat yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden Biden pada 23 Mei 2022 di Tokyo.

IPEF Ministerial Meeting  

Indonesia menghadiri IPEF Ministerial Meeting (IPEF MM) di Los Angeles, California, Amerika Serikat tanggal 6 s/d 9 September 2022. Event ini merupakan pertemuan Tingkat Menteri yang mewakili 14 Negara Anggota IPEF.

 


Baca juga 

AH: Pembangunan Infrastruktur Jalan Terbukti Beri Dampak Ganda


 

Indonesia diwakili Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Duta Besar RI di AS, serta Pejabat setingkat Senior Officials dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perindustrian.

Pertemuan ini bertujuan membahas dan mengesahkan Ministerial Statement di semua Pilar IPEF, yang akan menjadi basis dokumen untuk proses IPEF ke depan.

Terdapat Empat Pilar pembahasan dalam IPEF, yaitu Pilar I: Trade (Fair & Resilience); Pilar II: Suppy HM.4.6/494/SET.M.EKON.3/09/2022 Chain (Resilience); Pilar III: Energi Bersih, Dekarbonisasi & Infrastruktur (Infrastructure, clean energy, and decarbonization); dan Pilar IV: Tax and Anti-corruption.

Menko Airlangga menegaskan, Indonesia akan berpartisipasi dalam semua pilar dengan tujuan mengambil manfaat dan keuntungan dalam mendorong peningkatan perdagangan antar negara anggota IPEF.

 

Untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, Menko Airlangga adakan pertemuan bilateral dengan Perwakilan Dagang Amerika Serikat. 

 

Soliditas tujuh negara ASEAN

Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa Negara-negara ASEAN yang menjadi anggota IPEF (7 Negara) cukup solid dan terus berusaha menyamakan suara dalam pembahasan di IPEF MM ini.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia perlu menggalang dukungan dari Pemerintah AS untuk mendukung tercapainya Deklarasi KTT G20 dan juga mendukung penuh keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.

“Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum untuk percepatan pemulihan ekonomi secara inklusif dengan menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam merespon berbagai tantangan global” ujar Menko Airlangga.

Indonesia memandang penyelenggaraan ASEAN 2023 dapat dilakukan bersamaan dengan negosiasi IPEF. Selain itu, pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang upaya yang telah dilakukan untuk penyelesaian sengketa dagang DS 478.

 


Baca juga

Saatnya Mengkaji Efisiensi Proyek Infrastruktur


 

Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia telah memenuhi seluruh rekomendasi dan putusan DSB WTO, dan berharap Pemerintah AS dapat mendukung Indonesia untuk menyelesaikan hambatan perdagangan bilateral melalui penutupan sengketa dagang WTO DS 478 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.

Indonesia mengharapkan, melalui IPEF akan memperkuat ikatan di kawasan Indo-Pasifik yang sangat strategis ini, yang akan menentukan kekuatan ekonomi global pada dekade mendatang.

Kerangka kerja IPEF akan menciptakan ekonomi di kawasan menjadi lebih kuat, lebih adil, dan lebih tangguh bagi seluruh negara, utamanya di kawasan Indo-Pasifik.

 

 

KOMENTAR