PKS Usulkan Sistem Pemilu Diganti Lagi, dari Proporsional Terbuka ke Proporsional Tertutup
Jakarta, Inakoran.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan sistem pemilu diganti dari proporsional terbuka ke proporsional tertutup. Usulan ini disampaikan oleh Mardani Ali Sera, anggota Komisi II Fraksi PKS
Di hadapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dan Kementerian Dalam Negeri saat rapat kerja pada Rabu (15/05/2024), Mardani awalnya menyebut Undang-undang Pemilu mesti direvisi.
“Usul saya, kita harus betul- merevisi UU Pemilu,” kata Mardani.
BACA JUGA: Muncul Usulan Legalkan Politik Uang dalam Sidang Evaluasi Pemilu di DPR
Mardani menyebut UU Pemilu mesti direvisi agar sistem proposinal tertutup kembali diterapkan. Diketahui, saat ini Indonesia menerapkan sistem Pemilu proporsional terbuka. Perbedaan kedua sistem ini terletak pada cara memilih dan menentukan anggota legislatif.
Pada sistem proporsional terbuka, yang berlaku sejak 2008 hingga sekarang, masyarakat memilih caleg sesuai yang dia inginkan. Di kertas suara, selain nomor dan gambar partai, terdapat pula nama serta nomor urut caleg dari partai yang bersangkutan.Caleg dengan suara terbanyak yang akan menjadi anggota DPR.
Sementara pada sistem Pemilu proporsional tertutup, anggota legislatif ditentukan oleh partai politik. Saat pencoblosan, di kertas suara hanya ada gambar dan nomor urut partai. Artinya, masyarakat hanya mencoblos partai saat hendak memilih anggota DPR. Nantinya, partai yang menentukan orang yang akan menjadi anggota DPR.
BACA JUGA: Alasan PDIP Dukung Wacana Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Mardani menilai, sistem proporsional tertutup menciptakan keterikatan antara partai politik dengan masyarakat. Keterikatan itu muncul karena masyarakat tertarik dengan parpol, entah ideologi, kaderisasi, atau visi yang diusung parpol tersebut.
“Biar orang ngelihat ini partai bagus, ideologi, kaderisasi, dan visi yang bagus. Tanpa party id, yang tadi disebut uang-uang itu. Karena apa? Orang gak pernah tertartik, makin banal, makin tidak menarik, makin memuakkan,” kata Mardani
“Tapi ketika ada partainya yang membawa perubahan, harapan, masa depan, membawa Indonesian dream, orang akan mikir gitu,” sambungnya.
BACA JUGA: Sistem Proporsional Terbuka Mampu Bantu Peningkatan Ekonomi
Selain itu, sistem proporsional tertutup juga akan menekan biaya dan membuat proses Pemilu menjadi lebih mudah.
“Pemilu jadi murah, mudah, dan berkah karena memang UU dan sistem yang kita buat. Misal Pemilu harus meningkatkan party id, orang makin suka dengan partai politik. Karena itu, proporsional tertutup itu salah satu caranya.”
KOMENTAR